Baru-baru ini, dunia sedang digencarkan dengan menyebarnya Virus Zika. Zika sudah menyebar ke berbagai negara, kebanyakan negara yang terdampak Virus ini ada di Amerika Latin terutama di Brasil, dan juga sudah menyebar ke kawasan Asia Tenggara seperti Singapura. Ini terlihat dari banyaknya kasus yang sudah terjadi di negara-negara tersebut akibat Virus Zika. Bahkan penyebaran virus ini sudah merambah ke 27 Negara. Negara-negara tersebut antara lain Samoa, Barbados, Bolivia, Brasil, Tanjung Verde, Republik Dominika, Ekuador, El Salvador, Kolombia, Kosta Rika, Curacao, Guyana Perancis, Guadeloupe, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Meksiko, Martinique, Nikaragua, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname, Pulau Virgin, dan Venezuela.
Untuk menekan penyebaran Virus Zika di Indonesia, pemerintah melakukan fogging dan memasang alat pemindai suhu tubuh (Thermoscanner) di beberapa Terminal Bandara Internasional. Hal ini untuk mendeteksi penumpang dari Singapura yang terjangkit Zika. Lalu, seberapa bahaya Virus Zika itu? Sebelum mengulas lebih dalam, alangkah baiknya agar kita mengetahui terlebih dahulu tentang Virus Zika.
Apa itu Virus Zika?
Virus Zika pertama kali ditemukan di Uganda pada tahun 1947. Virus ini memiliki dua tipe, yaitu Asia dan Afrika. Zika merupakan anggota dari keluarga Flaviviridae dan penularannya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang terinfeksi, yang juga penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue. Gejala dari Virus ini yaitu ruam kulit, sakit kepala, demam, nyeri otot sendi yang berlangsung hingga tujuh hari.
Meski tergolong ringan dibanding Demam Berdarah Dengue, namun masyarakat Indonesia tetap harus mewaspadai kemungkinan terjangkit Virus Zika. Virus ini dapat menimbulkan risiko terhadap janin pada wanita hamil. Ini karena Zika diklaim sebagai Virus yang berasal dari nyamuk demam berdarah. Dampak dari Virus Zika ini adalah menyebabkan microcephaly. Microcephaly adalah kondisi bayi lahir dengan kepala mengecil dan mengalami cacat otak.
Bagaimana cara mencegahnya?
Karena vaksin untuk Virus ini belum ditemukan, cara mencegahnya yaitu selain dengan menjaga lingkungan agar tetap sehat dan pemberantasan sarang nyamuk, juga masyarakat harus menjaga daya tahan tubuh. Dengan istirahat dan banyak minum pasien yang terjangkit Virus dapat sembuh. Obat-obat yang diberikan hanya bertujuan untuk mengatasi gejala yang timbul (sesuai dengan khasiat obat) bukan mengobati sumber penyakitnya (Virus Zika).
Melakukan pencegahan secara dini, dengan pola hidup sehat dan lingkungan yang juga sehat, akan menekan tingginya angka pasien yang terjangkit Virus Zika.